LWN4MWBaMGpcNqR7MqxdMGR5NncsynIkynwbzD1c

Hipnoterapi Untuk Keharmonisan Rumah Tangga

BLANTERLANDINGv101
8394635912266705282

Hipnoterapi Untuk Keharmonisan Rumah Tangga

Sabtu, 18 Juni 2022

Semua orang dalam membina keluarga, menginginkan keluarga yang sakinah, yang mampu memberikan cinta dan kasih sayang pada anggota keluarganya, sehingga mereka memiliki rasa aman, tenteram, damai dan bahagia dalam mengusahakan tercapainya kesejahteraan hidup dunia dan akhirat. Namun, di dalamnya akan selalu ada konflik yang tidak diketahui secara pasti kapan datangnya dan tidak bisa dihindari. Bahkan jika situasinya menjadi parah, bisa memicu sebuah perpisahan.

Penyebab Konflik Dalam Rumah Tangga

Konflik-konflik dalam berumah tangga yang menyebabkan keretakan hubungan suami-istri atau bahkan menyebabkan perceraian,biasanya bersumberkan pada kepribadian suami istri dan hal-hal yang erat kaitannya dengan perkawinan (Hadisubrata, 2003) ; 

1. Konflik yang bersumber pada hal-hal yang erat kaitannya dengan perkawinan, antara lain menyangkut masalah-masalah sebagai berikut : 
  • Keuangan. Keuangan dapat menimbulkan konflik kalau ada perbedaan pendapat antara suami-istri tentang makna uang bagi mereka, kalau penghasilan tidak stabil, salah satu atau keduanya tidak terbuka mengenai pemasukan dan pengeluaran, kalau salah satu atau keduanya tidak bijaksana dalam membelanjakan uang. Agar keuangan tidak menjadi penyebab konflik dalam keluarga maka harus diuasahakan adanya ekonomi keluarga yang stabil.
  • Kehidupan sosial. Kehidupan sosial dapat menimbulkan konflik kalau suami istri mempunyai temperamen sosial yang berbeda, kalau salah satu kurang mengerti kebutuhan sosial pasangannya, kalau salah satu atau kedua belah fihak menggunakan kegiatan sosial untuk menutupi ketidak puasannya terhadap situasi keluarga. Untuk menghindarkan semua itu maka perlu kesadaran suami-istri akan pengetahuan tentang hak dan kewajiaban masing-masing, dan kesediaan untuk melaksanakannya, dan ada kehendak untuk membahagiakan pasangan, kesetiaan dan penyerahan diri secara total 
  • Pendidikan anak. Pendidikan anak dapat menimbulkan konflik kalau suami istri memiliki perbedaan prinsip dalam mendidik anak, dan kalau salah satu atau keduanya bersikap pilih kasih Suami-istri hendaknya bersepakat, satu kata, bersikap sama dalam mendidik anak dan setia dalam melaksanakan kesepakatan tersebut.
  • Hubungan dengan mertua-ipar. Hubungan dengan mertua-ipar dapat menimbulkan konflik kalau tidak ada kesatuan terhadap orang tua-ipar kedua belah fihak, kalau salah satu atau keduanya sangat tergantung pada orang tuanya atau merasa mempunyai tanggung jawab penuh terhadap kakak-adiknya. Untuk memasuki kehidupan keluarga suami istri harus sudah bisa mandiri dan berusaha mempersatukan dua keluarga dari suami-istri tersebut. Masing-masing menyadari akan batas-batas tanggung jawab terhadap keluarga asal. 
  • Penyelewengan dalam hubungan seksual. Penyelewengan dalam hubungan seksual dapat menimbulkan konflik berat bagi suami istri, bahkan kadang berakhir dengan perceraian atau pisah kebo, kalau fihak yang menjadi korban tidak bisa memaafkan dan mempercayai pasangannya.  Penyelewengan hendaknya dihindari, dan kalau sudah terlanjur hendaknya segera diakhiri, serta bangun kepercayaan pasangan. Bangun komunikasi yang baik yang akan bisa memecahkan segala permaslahan 
  • Ketidak Puasan seksual. Ketidak puasan seksual dan buruknya hubungan suami istri merupakan  lingkaran setan yang tak berujung dan berpangkal. Ketidak puasan dalam hubungan seksual akan berakibat pada hubungan suami-istri dan buruknya hubungan suami istri akan membawa akibat pula dalam hubungan seksual.  Penyebab ketidak puasan hubungan suami istri  antara lain : 
  1. Anggapan yang salah mengenai aktifitas seksual. Misal : dalam hubungan seksual yang harus aktif adalah pria, sehingga kalau perempuan menginginkan harus menunggu ajakan pria. Demikian pula bahwa membiacarakan seks adalah tabu. 
  2. Hambatan psikologis dan fisik. Rasa takut yang berlebihan akan kehamilan bisa menyebabkan istri tidak mampu memberikan respon seksual seperti yang diharapkan suami, sehingga istri tidak dapat menikmati dan mengecewakan suami. Ketakutan akan kegagalan dalam hubungan seks yang biasanya diderita oleh suami, dapat mengakibatkan kegagalan yang sesungguhnya. Sehingga kedua belah pihak merasa tidak puas. Demikian pula hambatan fisik yang berbentuk kelainan-kelainan seksual, seperti impotensi, homoseks, sadisme atau masosisme dan lain sebaginya dapat merusak keserasian hubungan seksual suami -istri Untuk itu diperlukan usaha yang sungguh-sungguh agar semua beban psikilogis dan penyakit fisik terbebaskan  
2. Konflik yang bersumber pada kepribadian pada umumnya disebabkan oleh:
  1. Ketidak matangan kepribadian. Cinta suami istri seperti yang diuraikan pada pendahuluan di atas hanya dapat menjamin kebahagiaan dan kelanggengan satu perkawinan, kalau benar-benar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Justru di sinilah letak kesulitannya, sebab masih ada faktor lain yang dapat menghambat terwujudnya cinta suami istri. Kalau salah satu atau kedua belah fihak memiliki kepribadian yang belum matang atau belum dewasa dalam arti belum mempunyai tanggung jawab, masih suka ikut-ikutan (tidak punya prinsip) masih suka memburu kesenangannya sendiri kemungkinan akan menyebabkan permasalahan dalam perkawinan. Maka diharapkan calon suami istri yang akan mengikat perkawinan, sudah memiliki kepribadian yang matang dalam arti kepribadian yang mampu melaksanakan tugas dan panggilan hidup atas tanggung jawab sendiri. Ia sudah tidak menjadi tanggung jawab orang tua, sudah dapat memimpin diri sendiri, mengurusi persoalan –persoalan hidupnya sendiri, dan bertanggung jawab atas nasib orang-orang yang menjadi tanggungannya, punya gambaran diri atau citra diri positif.
  2. Adanya sifat-sifat kepribadian yang tidak cocok untuk menjalin hubungan perkawinan. Watak-watak kepribadian yang tidak cocok untuk menjalin hubungan perkawinan dan apabila ini dimiliki sepasang suami istri maka akan terjadi konflik dalam kehidupan perkawinannya, misalnya egois, tertutup, keras kepala, mudah tersinggung, defensif, berusaha membenarkan atau menutupi kesalahannya, selalu curiga, kurang percaya diri. Apabila sifat ini dibawa dalam kehidupan perkawinan maka akan menimbulkan konflik, kejengkelan, kebencian dan tidak jarang membuat perkawinan berantakan. 
  3. Adanya kelainan atau gangguan mental. Kelainan atau ganguan mental yang mudah memicu konflik perkawinan adalah perilaku abnormal, homosek, lesbian, psikosis, gangguan emosi, gangguan prilaku, traumatis, depresi, Dll. 
Mengalami gangguan kesehatan mental pada diri sendiri saja terkadang sudah cukup tidak nyaman. Bagaimana jadinya jika gangguan kesehatan mental juga dialami oleh suami-istri? Di satu sisi kamu harus berjuang menghadapi permasalahan mental diri, dan di sisi lain kamu juga harus menghadapi pasangan yang memiliki masalah sama. Belum lagi jika gangguan kesehatan mental “meledak” bersamaan.

Dampak penyakit mental pada hubungan suami-istri sering menjadi dinamika yang diabaikan. Padahal, penyakit mental dapat memengaruhi pasangan satu sama lain, dan bahkan anak. Mungkin karena selama ini kesehatan mental hanya berfokus pada gejala dalam diri individu dan mengabaikan pola-pola bagaimana individu saling berhubungan dalam suatu hubungan.

Sering Kali Terjadi Perdebatan dan Saling Frustasi

Pasangan suami istri yang memiliki penyakit mental sesungguhnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pasangan, begitu juga sebaliknya. Terkadang kedua pasangan dalam suatu hubungan dapat berjuang dengan gejala yang telah berkembang. Jika mereka sama-sama saling mengetahui dan memaklumi, seharusnya terdapat korelasi positif antara satu pasangan yang memiliki gangguan kesehatan mental dan pasangan lainnya yang juga mengalami hal yang sama. 

Mengingat umum terjadi bahwa pasangan menikah pasti akan bertengkar tentang tiga hal, keintiman, finansial, dan anak-anak. Sedangkan yang keempat, mungkin ada tapi tidak disadari adalah penyakit mental. Terjadinya argumen dan frustasi yang berdiri sendiri sering kali menambah kegaduhan dalam rumah tangga. 

Pasangan suami istri yang keduanya mengalami gangguan kesehatan mental, biasanya lebih sering melewati hari dengan perdebatan dan merasa frustasi satu sama lain, bahkan pada persoalan yang sepele dan perbedaan pendapat. Namun bukan berarti mereka tidak saling mencintai. 

Penting bagi setiap orang untuk mendapatkan bantuan bagi diri mereka sendiri dan bersama dengan pasangan mendapatkan bantuan untuk hubungan pernikahan. Pasangan juga perlu menemukan beberapa dukungan mereka di luar hubungan dan tidak berharap bahwa semua kebutuhan emosional mereka akan dipengaruhi oleh pasangan mereka. 

Segera Cari Bantuan Profesional

Saat hubungan pasangan sedang dalam tekanan, antar suami istri biasanya mulai menjauhkan diri secara fisik dan emosional satu sama lain. Mereka cenderung menghindar dan ketika bertemu sering terasa tegang atau canggung. Untuk itu, penting bagi setiap pasangan untuk mendapatkan bantuan profesional agar hubungan kembali ke jalurnya sebelum situasi mencapai krisis.

Sayangnya, banyak pasangan yang belum memahami apa yang terjadi pada diri dan pasangan mereka yang sebenarnya. Sehingga yang mereka tahu satu-satunya jalan keluar dari masalah adalah keluar dari hubungan atau berpisah. Sebelum hal ini terjadi, bijak rasanya jika kamu mencari bantuan profesional saat merasa terlalu banyak tekanan dalam hubungan suami-istri. 

Jika kamu membutuhkan bantuan profesional, kamu dapat menghubungi quantum hipnoterapi Bandung. Kamu dan pasangan pun bisa berdiskusi bersama serta akan mendapatkan manfaat-manfaat untuk memperbaiki kembali keharmonisan dalam berumah tangga. 

Layanan hipnoterapi untuk pasangan rumah tangga 

yang kami sediakan adalah program terapi yang dibuat khusus yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan pasangan suami istri dalam berumah tangga, diantarnya:

  1. KDRT
  2. Perselingkuhan
  3. Kesulitan dalam mendidik atau mengasuh anak dengan baik 
  4. Keinginan untuk bercerai
  5. Cinta pasangan yang memudar 
  6. Hubungan antara anak dan orang tua , hubungan sesama anggota keluarga, keharmonisan keluarga yang kurang 
  7. Adanya Gangguan psikologis /prilaku/ mental /emosi pasangan
  8. Adanya traumatis sehingga mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.
  9. Adanya perbedaan pendapat sehingga komunikasi menjadi buntu.
  10. Dll. 

Manfaat Hipnoterapi Rumah Tangga

  1. Memperbaiki pola komunikasi yang tepat untuk pribadi suami dan istri.
  2. Saling menghargai dan Bersyukur sebagai sebuah bagian dari rumah tangga.
  3. Mempererat emosional yang positif
  4. Membangun harapan dan tujuan baru untuk rumah tangga dan keluarga
  5. Memberikan penyadaran langsung ke pusat bawah sadar untuk membongkar akar permasalahan dan menghancurkanya untuk kehidupan yang lebih baik
Persyaratan Untuk Mengikuti Hipnoterapi Khusus Rumah Tanga, adalah :
  1. Pastikan terlebih dahulu anda atau pasangan memiliki keinginan atau bersedia atas kesadaran sendiri untuk menjalani program hipnoterapi ini dan tidak ada unsur keterpaksaan dari pihak manapun.
  2. Waktu untuk menjalankan Hipnoterapi adalah kurang lebih 1.5 sd 2 jam / Sesi . dan Minimal dilakukan selama 3 Sesi / 3 Kali Pertemuan , jadi pastikan anda atau pasangan memiliki waktu luang tersebut.
  3. Pastikan anda sedang dalam kondisi yang prima atau sehat fisik
  4. Komitmen , adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan Hipnoterapi ini , anda perlu memastikan diri untuk berkomitmen hadir dan dan menjalankan ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

BLANTERLANDINGv101

FORMULIR PENDAFTARAN WHATSAPP×
Silahkan Masukan Data Diri Anda
Pilih Layanan
Kirim Sekarang